PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING

Penulis

  • Noviar Noviar unsika
  • rafiq zulkarnaen unsika
  • yusi ardiyanti unsika

Abstrak

Kemampuan penalaran matematis sangat penting dimiliki siswa karena kemampuan penalaran merupakan tujuan dari pembelajaran matematika. Salah satu kecendrungan yang menyebabkan siswa gagal menguasai pokok-pokok bahasan matematika diakibatkan oleh siswa kurang menggunakan nalar yang logis dalam memahami soal, menyelesaikan permasalahan soal matematis yang diberikan. Tujuan  penelitian  ini untuk menelaah  perbedaan  pencapaian dan peningkatan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian  pretest-posttest control grup. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Karawang Barat.  Pengambilan  sampel  dilakukan  secara  purposive  yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VII D yang berjumlah 39 siswa sebagai kelas eksperimen yang memperoleh perlakuan model problem-based learning dan kelas VII E yang berjumlah 41 siswa sebagai kelas kontrol yang memperoleh perlakuan model pembelajaran langsung. Instrumen  yang  digunakan  enam soal uraian. Uji statistik inferensial parametrik yang digunakan yaitu uji-t dan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pencapaian kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung dan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh perlakuan pembelajaran model problem-based learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran langsung.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentng Standar Isi Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. (2014). Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Depdikbud.

Eclarasi, A. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dengan Pendekatan Kontekstual terhadap Peningkatan Kemampuan Penalaran Induktif Matematis Siswa SMP. Skripsi FMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Herman. (2007). Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemmpuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Cakrawala Pendidikan. 24, (2), 41-62.

Mikrayanti. (2016). Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Suska Journal Of matehematics Education. 2, (2), 97-102.

Permana & Sumarmo. (2007) Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematik Siswa SMA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Educationist. 1, (2), 116-123.

Rusmono. (2012). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sadikin, E. A. (2013). Peningkatan Kemampuan Penalaran Induktif Siswa SMP Menggunakan Metoda dengan Penemuan Terbimbing. Skripsi FMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sumartini, T. S. (2015). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika. 5, (1), 1-10.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2021-06-26

Cara Mengutip

Noviar, N., zulkarnaen, rafiq, & ardiyanti, yusi. (2021). PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PROBLEM-BASED LEARNING. Prosiding Sesiomadika, 1(1a). Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2137

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>