Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP pada Materi Lingkaran

Penulis

  • Hanna Mustikasari Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Ramlah Ramlah Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa

Abstrak

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMP pada materi lingkaran. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa khususnya pada soal-soal cerita. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX B pada salah satu SMP Swasta di Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2019/2020 sebanyak 23 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes uraian berupa soal cerita sebanyak empat butir soal pada indikator fluency, flexibility, originality dan elaboration. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa indikator kemampuan berpikir fluency yang mampu menghasilkan ide, jawaban, pemecahan masalah atau pertanyaan lancar sebanyak 701%, indikator kemampuan berpikir flexibility yaitu mampu memberikan ide, pertanyaan atau jawaban yang bervariasi sebanyak 36%, kemampuan berpikir originality yang mempu memberikan ekspresi baru dan ide-ide unik sebanyak 79%, dan kemampuan berpikir elaboration mampu merinci dan mengembangkan objek sebanyak 47%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hanya terdapat dua indikator yang termasuk kriteria tinggi yaitu berpikir fluency dan berpikir originality. Sementara indikator yang termasuk kriteria sedang yaitu indikator berpikir elaboration, dan indikator yang termasuk kriteria rendah yaitu indikator berpikir flexibility.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Bosch, N. (1997). Creative Thinking. Retrieved from Rubric for Creative Thinking Skills Evaluation: http://www.adifferentplace.org/creative thinking htm. Diakses pada 26 Oktober 2019

BSNP. (2006). Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Guilford, J. P. (1967). The Nature of Human Intellligence. New York: McGraw-Hill Book Company.

Maya, R. (2011). Pengaruh Pembelajaran dengan Meode Moore Termodifikasi terhadap Pencapaian Kemampuan Matematik Mahasiswa. Disertasi UPI: Tidak Diterbitkan.

Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rhosdakarya.

Munandar, S. U. (1999). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nasution, P. R. (2017). Perbedaan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa pada Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional di SMPN 4 Padangsidimpuan. Paidagogeo, 46-62.

Nurlaila, E. (2015). Strategi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis serta Menurunkan Kecerdasan Matematis Siswa SMP. Tesis Jurusan Pendidikan Matematika SPs UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Permendikbud Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013. (2013). Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Widiastuti, Y., & Puti, R. I. (2018). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Operasi Pecahan Menggunakan Pendekatan Open-Enden. Pendidikan Matematika, 13-22.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-12-12

Cara Mengutip

Mustikasari, H., & Ramlah, R. (2019). Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa SMP pada Materi Lingkaran. Prosiding Sesiomadika, 2(1b). Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2644

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>